Kalo biasanya ulang tahun dirayakan dengan makan-makan atau kumpul bersama keluarga, kali ini aku mau merayakan ulang tahun dengan menanam pohon.
Halo Sahabat,
Salam Lestari!
Perkenalkan, Saya Farid Aulia Rahman. Pada bulan April tahun ini saya akan beranjak dewasa dan genap berusia 22 tahun. Saya menyadari seiring bertambahnya usia sekaligus berkurangnya jatah hidup di dunia maka secara tidak langsung kita memiliki lebih banyak tanggung jawab kedepannya. Saya mencoba merefleksikan keadaan diri saya dalam beberapa bulan terakhir ini dan bersyukur saya berada dalam lingkungan yang suportif. Pada 1 tahun ke belakang kemarin saya banyak melibatkan diri saya dalam program kepemudaan dari berbagai bidang suatu perusahaan/instansi/NGO. Bertemu banyak orang dan terlibat di dalam program tersebut banyak memberikan dampak positif pada diri saya saat ini. Hari demi hari setelah saya mengikut berbagai program tersebut saya semakin sadar akan besarnya peranan para pemuda terutama untuk memengaruhi bidang di sekitarnya, mulai dari teknologi, sosial hingga lingkungan.
Berdasarkan kesepakatan Paris Agreement tahun 2015 lalu dimana sebanyak 197 negara yang menyepakati untuk membatasi suhu global dibawah 2°C dengan 'deadline' hingga 2030. 6 tahun sudah program ini berjalan dan masih ada 9 tahun lagi sampai 'deadline' nya tiba. Untuk turut menyukseskan kesepakatan ini selain peran dominan para stakeholders (dalam hal ini pemerintah dan perushaan besar), diperlukan juga peran masyarakat umum, terkhusus generasi penerus, yaitu Generasi Muda. Dalam momentum bertambahnya usia saya ini, saya kedepannya ingin lebih banyak ikut andil dan mendukung pada program seputar lingkungan. Seperti yang kita ketahui pada saat ini kondisi lingkungan, baik secara global dan lokal semakin tidak baik-baik saja. Satu dari sekian banyak hal yang perlu kita fokuskan adalah terkait masalah krisis iklim. Cukup banyak dampak yang dirasakan, kebakaran hutan/lahan yang semakin sering terjadi, musim kemarau panjang dan musim hujan tak menentuyang kerap kali menyebabkan gagal panen hingga kenaikan muka air laut yang menyebakan banjir rob. Hal-hal yang saya sebutkan diatas tadi baru sebagian contoh kecil dari dampak krisis iklim yang hari demi hari semakin sering kita lihat, dengar atau bahkan rasakan.
Artiekl terkait:
Banjir dan bencana beruntun di tengah cuaca ekstrem, 'Menurut pemerintah itu anomali cuaca, kami menyebutnya krisis iklim' (BBC News Indonesia)
Pada kesempatan ini saya akan fokuskan pada kenaikan muka air laut yang menyebabkan banjir rob. Banjir rob adalahbanjir di tepi pantai karena permukaan air laut yang lebih tinggi daripada bibir pantai atau daratan di pesisir pantai. Masyarakat yang tinggal pesisir kerap kali menjadi yang paling terdampak dari banjir rob ini.Satu dari beberapa solusi yang ada untuk mengurangi atau bahkan mencegah banjir rob tersebut adalah dengan semakin memperbanyak penanaman untuk hutan Mangrove. Selain dapat menjadi solusi untuk banjir rob, hutan Mangrove memiliki banyak manfaat lainnya, mulai dari biologi, kimia, ekonomi hingga parawisita. Untuk itu sudah sepatutunya kita lebih banyak memperbanyak penanaman untuk hutan Mangrove.
Artiekl terkait:
-
15 Fungsi Hutan Mangrove bagi Kehidupan Makhluk Hidup (Ilmu Geografi)-
Hutan Mangrove untuk Mencegah Rob (Perumahan & Kawasan Pemukiman)
Oleh karena itu di momen usia yang menginjak 22 tahun ini, saya ingin melakukan Kampanye Alam untuk upaya memperbanyak hutan Mangrove bagi masyarakat pesisir khususunya di Dusun Tangkolak, Karawang. Besar harapan saya agar kampanye kecil ini dapat memberikan manfaat, baik bagi yang pemberi maupun peneriman manfaat. Akhir kata, terima kasih sudah bersedia membaca kalimat demi kalimat saya yang cukup panjang ini. Semoga kita semua dapat berkontribusi dan memberikan solusi bagi masalah krisi iklim kedepannya.
Salam,
Farid Aulia Rahman, pemuda 22 tahun
Besaran Donasi yang diperlukan untuk melakukan penanaman dan perawatan pohon adalah
Rp 15,000/pohon.
Karawang merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Barat. Selain hamparan padi yang sangat identik dengan julukan kota tersebut, ternyata daerah bagian utara Karawang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Di Jawa Barat sendiri, Karawang adalah daerah yang memiliki garis pantai terpanjang kurang lebih sekitar 84 km. Selain itu, daerah pesisir pantai di Karawang menyimpan berjuta keindahan alam, mulai dari pesona laut lepas hingga hutan mangrove yang memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai wisata bahari. Salah satu dusun yang berada di pesisir pantai Karawang adalah Dusun Tangkolak letaknya di desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan. Mayoritas penduduk disana berprofesi sebagai nelayan. Dari letak geografis Tangkolak yang dekat dengan laut , ternyata seringkali banjir rob (air pasang surut) menghantam daerah tersebut. Akibatnya keindahan Tangkolak seketika itu sirna. Hal ini dikarenakan banyak pohon mangrove yang rusak bahkan hingga air rob tersebut masuk ke pemukiman warga sekitar. Kini, kondisi hutan mangrove di Tangkolak kian hari semakin memprihatinkan. Untuk itu perlu adanya tindakan dan pengembangan untuk membuat Tangkolak Indah kembali.
Bagaimana Cara Berdonasi ??
1. Klik Tombol “DONASI SEKARANG”
2. Input nominal yang akan di donasikanπ
3. Pilih metode pembayaran transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI), Go-
Pay dan Doku Wallet
4. Konfirmasi melalui WhatsApp, Website atau E-mail
5. Selesai
Anda Juga dapat melakukan Gabung Aksi penanaman dengan melakukan pendaftaran di
Tombol “Gabung Aksi”, biaya ditanggung peserta.
Salam Lestari !!
Kampanye alam "Kado Mangrove untuk Farid" telah dilaksanakan di Dusun tangkolak, Karawang pada tanggal 26 Agustus 2021 dibantu oleh Unsika Peduli Mangrove. Dokumentasi lengkap penanaman pada kampanye ini dapat diakses di link berikut "Penanaman Kado Mangrove untuk Farid"